Social Icons

Tampilkan postingan dengan label Agama Hindu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama Hindu. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Januari 2014

Makna Penjor Galungan




Diposkan oleh PUTU » Senin, 06 Desember 2010 »


Pengertian.

Penjor adalah salah satu sarana Upakara dalam merayakan Hari Raya Galungan, dan merupakan simbul Gunung yang memberikan keselamatan dan kesejahteraan, seperti halnya Gunung Agung, di mana terletak Pura Besakih yang merupakan tempat pemujaan terbesar bagi umat Hindu di Indonesia.

Bahan dari Perlengkapan
  • Bahan penjor adalah sebatang bambu yang ujungnya melengkung, dihiasi dengan daun. kelapa/ daun enau yang muda serta daun- daunan lainnya (Plawa).
  • Perlengkapan adalah pala bungkah (umbi- umbian) misalnya ketela rambat; pala gantung seperti kelapa, mentimun, pisang dan sebagainya; pala wija (biji- bijian) yaitu- jagung, padi dan sebagainya jajan. 11 uang kepeng/ logam, serta sanggah lengkap dengan sesajennya. Pada ujung penjor digantungkan sampian penjor lengkap dengan porosan (sirih, kapur, pinang) dan bunga.
  • Pada hari Kuningan sesajennya dilengkapi dengan endongan, tamiang dan kolem.
Tujuan Pemasangan.
Tujuan pemasangan penjor sebagai swadharma umat Hindu untuk mewujudkan rasa bhakti dan terima kasih ke hadapan Hyang Widhi Wasa dalam prabawa- NYA sebagai Hyang Giripati.

Waktu Pemasangan.
  • Pemasangan penjor dilaksanakan pada hari Anggara Wage wara Dungulan (sehari sebelum Galungan) setelah menghaturkan ''banten Penampahan Galungan".
  • Penjor dapat dicabut pada hari Redite Umanis Langkir (sehari setelah Kuningan). Sementara itu perlengkapan seperti sampian, lamak serta perlengkapan upakara Galungan lainnya dapat dibakar dan abunya sebagian disimpan pada kelapa gading muda yang dikasturi.
  • Pada hari Budha Kliwon Pahang (35 hari setelah Hari Raya Galungan), abu dalam kelapa gading tersebut di atas dilengkapi dengan sarana kawangen dan 11 uang kepeng/ logam selanjutnya ditanam di pekarangan rumah atau dihanyutkan disertai permohonan pakukuh jiwa urip (kadirgayusan).
Tempat Pemasangan.

Penjor dipasang atau ditancapkan pada "lebuh" di depan sebelah pintu masuk pekarangan rumah. Sedangkan sanggah dan lengkungan ujung penjor menghadap ke tengah jalan.

readmore...

Selasa, 20 November 2012

SEPULUH AWATARA




v  Matsya awatara, penjelmaan dewa wisnu berwujud ikan besar untuk menyelamatkan makhluk dari luapan air bah.
v  Kurma awatara, penjellmaan dewa wisnu turun kedunia berwujud kura-kura besar menyelamatkan para dewa dalam usahanya mendapatkan tirta amerta dilaut susu.
v  Waraha awatara, penjelmaan dewa wisnu turun kedunia dengan mengambil wujud babi hutan untuk menyelamatkan manusia dari ancaman raja hiraniakasipu.
v  Narasimha awatara, penjelmaan dewa wisnu turun kedunia dengan mengambil wujud manusia berkapala singa untuk membantu prahlada menumpas raksasa hirania kasipu.
v  Wamana awatara, penjelmaan dewa wisnu turun kedunia dengan mengambil wujud pendeta cebol untuk menyelamatkan dunia dari raksasa bali.
v  Parasurama awatara, perwujudan dewa wisnu yang bersenjatakan kampak untuk menumpas beberapa keluarga kesatria.
v  Rama awatara, perwujudan dewa wisnu turun kedunia dengan mengambil wujud sebagai seorang raja (Rama) menyelamatkan manusia dari ancaman keangkamurkaan prabu rahwana.
v  Kresna awatara, penjelmaan dewa wisnu turun kedunia untuk menumpas raja kangsa.
v  Budha awatara, penjelmaan dewa wisnu turun kedunia dengan mengambil wujud sebagai budha(nama kecil beliau adalah sidarta Gautama) untuk meluruskan kekeliruan pelaksanaan ajaran agama.
v  Kalki awatara, penjelmaan dewa wisnu turun kedunia di waktu-waktu mendatang apabila mengalami kekacauan.beliau berwujud seorang ksatria penunggang kuda putih dengan pedang terhunus.
v  Tugas awatara,
*      Untuk menegakkan ajaran darma.
*      Melindungi orang-orang yang melaksanaka darma.
*      Menegakkan keadilan.
readmore...

DASA YAMA BRATA dan DASA NYAMA BRATA



DASA YAMA BRATA
Pengertian, sepuluh pengendalian diri mengarah kepada obyek diluar diri sendiri.
Bagian-bagiannya,
*    Anresangsie, tidak mementingkan diri sendiri
*    Ksama, suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan
*    Satya, benar, jujur dan tidakk berdusta
*    Ahimsa, tidak menyakiti dan tika membunuh
*    Dama, sabar dan dapat menasehati diri sendiri
*    Arjawa, tulus hati dan berterus terang
*    Priti,cinta kasih sayang
*    Prasada, berfikir dan berhati suci
*    Mardurya, manis tutur dan panangannya
*    Mardawa, rendah hati dan tidak sombong
DASA NYAMA BRATA
Pengertian, pengendalian diri yang sebagian besar mengarah kedalam diri sendiri
Bagian-bagiannya,
*    Dana, berderma, beramal tanpa pamrih
*    Ijya, pemujaan kepada sang Hyang Widhi dan Leluhur.
*    Tapa, pengekanan nafsu jasmani dan tahan uji
*    Dyana, tekun memusatkan pikiran kepada Sang Hyang Widhi
*    Swadyaya, tekun mempelajari ajaran suci weda.
*    Uspathanigraha, pengekangan hawa nafsu sexsual
*    Brata, tata akan sumpah dan janji
*    Mona, membatasi atau pengekangan perkataan
*    Sauna, tekun melakukan penyucian diri dengan jalan mandi atau sembahyang.

PANCA YAMA BRATA
Lima macam cara untuk mengendalikan keinginan
Bagian-baginnya:
Ø Ahimsa, tidak melakukan kekerasan
Ø Brahmacari, masa menuntut ilmu/masa aguron-guron
Ø Satya, kesetiaan dan kejujuran
Ø Awyawaharika, melakukan usaha menurut darma
Ø Astainya, tidak mencuri milik orang lain.
PANCA NYAMA BRATA

Lima macam pengendalian diri pada tingkat rohani kita.
Bagian-bagiannya:
Ø Akroda, tidak marah
Ø Guru susrusa, hormat taat dan tekun melaksanakan ajaran-ajaran dari guru
Ø Sauca, suci lahir batin
Ø Aharalagawa, memilih makan yang baik bagi tubuh kita dan makan,minum secara teratur untuk mencapai kesucian lahir batin.
Ø Apramada, tidak sombong angkuh dan takabur.

readmore...

Dasa indra dan Sifat-sifat atma



Dasa indra
v  Panca buddhindria
Ø  Caksuindriya, indra pada mata.
Ø  Srotendria, indra pada telinga.
Ø  Grhanendrya, indra pada hidung.
Ø  Tihwendrya, indra pada lidah.
Ø  Twakindriya, indta pada kulit.
v  Panca karmendria
Ø  Panindriya, indra pada tangan .
Ø  Padendriya, indra pada kaki.
Ø  Garbendriya, indra  pada perut.
Ø  Upastendria, indra pada kelamin laki-laki.
Ø  Bhagendria, indra pada alat kelamin perempuan.
Ø  Payuindriya, indra pada pelepasan.
Sifat-sifat atma
Ø  Acchodyah, tidak dapat dipatahkan.
Ø  Adahyah, tidak dapat dibakar.
Ø  Akledyah, tidak dapat dilarutkan.
Ø  aCosyah. Tidak dapat dikeringkan.
Ø  nityah, berada untuk selamanya.
Ø  sarwa gatah, berada dimana-mana.
Ø  sthanuh, tidak dapat diubah.
Ø  acalah, tidak dapat digerakkan.
Ø  sanatanah, selalu untuk selamanya.
readmore...