Sudahkah Pendidikan gratis itu dilaksanakan?
Pendidikan
merupakan suatu upaya dalam usaha untuk memanusiakan manusia atau dengan kata
lain merupakan pintu gerbang menuju kesuksesan, pemerintah mewajibkan untuk
melaksanakan program pendidikan minimal 9 tahun, dengan tujuan untuk membentuk
pribadi yang positif. Dan oleh sebab itu pemerintah mengadakan program
pendidikan gratis, pendidikan gratis merupakan suatu usaha pemerintah dalam
upaya meniadakan faktor-faktor
kemiskinan.
Kita percaya bahwa didunia ini tidak ada
sesuatu yang sempurna, maka dari itu pendidikan gratis juga tidak luput dari
ketidaksempurnaan dari ketidak sempurnaan itu mucullah berbagai pendapat akan
pendidikan gratis, anggapan sebagian orang akan dampak daripada pendidikan
gratis, ada yang menganggap positif kenapa? Jelas karena orang tua siswa tidak
perlu banyak-banyak dalam mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan anaknya, serta
memberikan kesempatan kepada anak-anak yang orang tuanya kurang mampu agar
dapat bersekola. Di lain sisi pendidikan gratis juga bersifat negative kenapa? Kita
ingat bahwa sesuatu yang gratis itu tidak ada yang enak, contoh sederhana
pelayanan di rumah sakit, untuk mendapatkan pelayanan yang layak tentu tidak
gratis, bagi seseorang yang mampu jelas akan mudah mendapatkannya, akan tetapi jika
dibandingkan dengan orang miskin yang memanfaatkan jamkesmas atau pelayanan
gratis, mereka akan sulit dalam mendapatkan pelayanan yang layak, dalam dunia
pendidikan saya merasakan hal yang sama, siswa yang orang tuanya kurang mampu
sangat terasa sulit jika diharuskan untuk membeli buku LKS. Namanya saja sudah gratis jelas tidak perlu membeli buku
lembar kerja siswa lagi, tetapi kenyataanya dalam proses belajar di sekolah
kita harus menggunakan buku penunjang atau buku Lembar Kerja Siswa LKS, dalam
hal ini siswa di bebankan untuk membeli buku LKS, ini akan memberikan dampak
negative dalam proses pembelajaran, bagi siswa yang orang tuanya mampu jelas
ini tidak masalah, akan tetapi jika salah seorang siswa yang orang tuanya tidak
mampu, jelas terasa sulit, jika dilihat dari program pemerintah yang mengadakan
pendidikan gratis, tentu ini jelas disalahkan. Anggapan negative orang akan
pendidikan gratis lainya adalah yang namanya gratis pasti serba kurang baik
dari segi fasilitas serta prasarana yang tidak memadai, kalau sudah fasilitas
kurang kegiatan pembelajaran tidak akan bisa terlaksana secara kondusip. Sarana
atau media yang kurang jelas juga akan berdampak negative dalam proses
pembelajaran. Dalam program pendidikan gratis siswa tidak di bebankan untuk
membeli buku LKS, siswa hanya memanfaatkan buku bantuan dari pemerintah, karna
buku bantuan itu sudah cukup memadai, akan tetapi kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa bantuan itu belum sepenuhnya sampai ke
sekolah-sekolah yang membutuhkan. Dalam hal ini petugas perpustakaan mengemban
tanggung jawab besar dalam mengatur buku – buku bantuan tersebut, akan tetapi
pertugas perpustakaan tersebut sering teledor dalam mengatur dan menjaga
keutuhan daripada buku-buku bantuan tersebut. Sehingga hal itu berdampak dalam
proses pembelajaran yang terkadang satu buku digunakan untuk empat orang siswa
jelas itu akan menimbulkan suasana yang tidak enak dalam proses pembelajaran
hal ini terjadi karena keteledoran daripada petugas perpustakaan itu sendiri.
Pemerintah
dalam mewujudkan program pendidikan
gratis, sudah memberikan bantuan berupa BOS bantuan operasional sekolah, yang
bisa dimanfaatkan oleh sekolah untuk membeli buku-buku penunjang untuk siswa,
sehingga siswa tidak dibebankan lagi untuk membeli buku. Dan juga bantuan dalam
bentuk buku, jadi buat apa siswa harus membeli buku lagi, sedangkan pemerintah
sendiri sudah memberikan fasilitas yang cukup memadai. Jadi kita bisa menarik
kesimpulan bahwa pendidikan gratis itu belum dilaksanakan secara maksimal yang
dibuktikan dengan masihnya siswa dibebankan untuk membeli buku LKS. Guru dalam
hal ini tidak mewajibkan siswa untuk membeli buku LKS, akan tetapi kenyataan di
lapangan menunjukkan ada siswa yang tidak membeli buku LKS justu di kasi perlakukan
yang kurang berkenan dan malah tidak di kasi ikut dalam proses pembelajaran. Sebenarnya
dalam proses pembelajaran siswa tidak memerlukan LKS, jika guru menganggap
bahwa LKS itu perlu dan siswa wajib untuk mempunyai LKS maka itu akan
memberikan beban bagi para siswa itu sendiri yang harus membeli LKS yang
padahal pemerintah sendiri sudah memberikan bantuan dalam bentuk buku.
Dalam
proses pembelajaran kita tidak memerlukan buku LKS, di zaman yang sudah modern
seperti saat ini, sarana untuk belajar tidak hanya dengan media buku, siswa dapat mencari informasi di
internet, karena sifat daripada internet itu tidak terbatas, kita bisa mencari apapun
di internet. Disinilah kita dituntut untuk pintar-pintar dalam memilah mana
yang positif dan mana yang bersifat negatif. Kalau kita bisa memanfaatkan
internet dengan baik kita tidak usah membeli buku penunjang, cukup connect ke
internet disana tersedia media pembelajaran yang gratis, tetapi jika kita tidak
bisa memanfaatkan dengan baik masa depan yang cerah akan gelap. Jadi sarana
pembelajaran tidak harus dengan media buku, kalau siswa masih dibebankan dengan
harus membeli buku LKS jelas itu menyalahi aturan daripada program pemerintah
untuk melaksanakan pendidikan gratis dan juga itu akan memberikan beban bagi
para siswa yang orang tuanya kurang mampu.
Pendidikan
merupakan suatu upaya dalam usaha untuk memanusiakan manusia, faktor utama penyebab
kemiskinan adalah karna kebodohan, untuk itu pemerintah dalam hal ini
mengeluarkan program yaitu pendidikan gratis, hal ini bertujuan agar setiap
orang dapat menuntut pendidikan. Tiada hal yang sempurna, yang sempurna
hanyalah Tuhan, begitu juga pendidikan gratis, tidak luput dari
ketidaksempurnaan banyak anggapan orang akan dampak daripada pendidikan gratis,
ada yang berdampak positif dan ada pula yang negative. Dampak positif, jelas
orang tua siswa tidak perlu banyak-banyak menghabiskan biaya untuk
menyekolahkan anaknya, serta memberikan kesempatan bagi anak – anak yang orang
tuanya kurang mampu untuk menuntut ilmu. Dampak negative, sesuatu yang namanya
gratis tentu tidak ada yang enak, pasti ada saja kekurangannya salah satunya
dari segi fasilitas dan prasaranan yang tidak memadai. Pemerintah dalam upaya
untuk melaksanakan pendidikan gratis sudah memberikan bantuan berupa BOS yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di sekolah serta bantuan dalam
bentuk buku. Akan tetapi bantuan itu belum sepenuhnya sampai ke sekolah-sekolah
yang membutuhkan. Jadi bisa kita tarik kesimpulan bahwa pendidikan gratis itu
belum dilaksanakan secara maksimal yang terbukti dari masihnya siswa dibebankan
untuk membeli buku LKS dan belum sepenuhnya bantuan itu sampai ke
sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar